Larks Organitation

Tempatnya gede, gede banget. sebesar markas L di Death Note. Dengan satu lantai full untuk setiap pangkat. Dilengkapi dengan kamar tidur pribadi. ruang meeting besar. dan ada hall ketika pertemuan seluruh anggota Larks dibutuhkan

Yuhgo memasuki ruangan tempat orang-orang biasanya berkumpul, namun sekarang tak ada siapapun.
Dia hanya berjalan mendekati jendela ruangan itu, dan menatap ke luar jendela.
"Hh... Kapankah orang-orang akan kembali kesini?" bisiknya pelan

klap

suara pintu ditutup terdengar, menggema di dalam ruangan. Seorang gadis berambut merah masuk. Dia membetulkan kacamatanya dan melihat pada seseorang di Jendela.

Mengenalinya, dia membungkuk

"It's an honour to meet you."

Suara pintu dibuka terdengar lagi.
"Pardon me..."
Pemuda tinggi berkacamata masuk ke ruangan itu dan menutup pintunya pelan-pelan. Dia menatap sebentar gadis di sebelahnya dan tersenyum.
Pandangannya kembali terarah ke Tamura Yuhgo. Dia membungkuk juga.
"My pleasure to meet with You."

Yuhgo menoleh ke belakang, dan mendapati seorang laki-laki dan seorang perempuan berdiri di belakangnya.

"Kalian tidak usah terlalu formal padaku" kata Yuhgo sambil mendekati mereka berdua

"Yuhgo, tentu saja mereka harus hormat padamu!" kata sebuah suara yang membuat bulu kuduk Yuhgo berdiri

"Otosan..."

"Mereka ada disini hanya untuk melayanimu, yang mempunyai kekuatan Freal, bukan untuk menjadi temanmu dan berakrab-akrab ria denganmu!" kata orang itu sambil keluar dari ruangan itu

Yuhgo hanya bisa menghempaskan diri ke atas sofa yang ada disitu, dan diam. tak mau menatap kedua orang yang ada di hadapannya

"Jadi?" Azrael menoleh pada pemuda berkacamata di sebelahnya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" dia setengah berbisik sembari menegakkan badannya.

Yuhgo melihat tumpukan map disudut mejanya, dan berjalan ke arah map-map itu. Setelah menimbang-nimbang sejenak, dia akhirnya mengambil beberapa map, dan berjalan ke arah si perempuan.

"Kupikir, you're assigned as the counter intelligence here" kata Yuhgo sambil memegang map itu "Jadi, kuharap kau bisa mengerjakan ini, dan memberikan solusi-solusi taktik terbaik untukku"

Yuhgo menyerahkan map itu, dan kembali mendekati mejanya

"Dan untukmu...Kuharap kau bisa memberikan ide-ide mutakhir untuk berkas-berkas ini" kata Yuhgo sambil menyerahkan lebih banyak lagi map kepada si pemuda

"Well, let's take a nice cup of rose tea, shall we? -- setelah pekerjaan selesai, tentu," bisik Remiel pelan kepada Azrael.
Remiel menegakkan badannya dan menerima setumpuk berkas itu tanpa menghilangkan senyum kecil di wajahnya.

"That's How nice of you." Azrael mengambil bagiannya, "pekerjaanmu lebih banyak kurasa," dia sedikit terkikik dan meninggalkan ruangan sambil membaca-baca berkas yang baru diterimanya.

"Hh.. baru masuk sudah dapat beginian."

"Ik denk niet zo...," gumam Remiel pelan sambil membuka berkas teratas. Lalu dia berjalan mundur dengan pelan-pelan, sebelum akhirnya berbalik.
"Terima kasih untuk pekerjaannya, Messrs."

"Ah ya," Azrael melongok lagi ke dalam, sekalian mencegat Remiel yang baru mau keluar, "Where's exactly our... I mean, MY Room, mr.boss? Or else, I can't do this." dia tersenyum.

"Sory to be in your way, Remiel."

"Looks like I'm the one who should say that, Miss," kata Remiel tanpa mengurangi rasa sopan sedikitpun.

"Well, I think Our Lord wants we to finish these-and-those assignments quickly... Do we have to finish it directly, beneath the sky?"

"D'you intend to do all of these beneath the sky, directly, which mean, at the roof?"

she smiles fox-ly, "If we have any permission, Let's do it."

Yuhgo memandang keduanya sebentar, lalu seakan teringat sesuatu, mukanya terlihat kaget, dan berkata cepat pada keduanya

"Your room, my lady, is exactly to the right of my room" kata Yuhgo sambil membukakan pintu sambung ke ruangan sebelah

"And your room, monsieur, you should go to the end of this hall, and then you'll find an empty room, you'll know it immediately, cause the door is kinda... attracting" kata Yuhgo sambil tersenyum jahil /gg

"Empty room. Excellent," pikirnya.

"Many thanks, Herr," ucapnya manis.
Remiel memandang sopan ke arah Azrael dan berkata, "The Nebulas are really pretty today. The blue Divum really understand them. Cirrus today, soft as angel's feather. Cumulonimbus still at his sleeping time. ... Nice weather, Miss."

"... Tapi sayang sekali kita tidak mendapat izin, sepertinya..." lanjutnya pelan.

"So, it's cirrus." Azrael tersenyum sambil berjalan ke dalam ruangan, "Looks like there'll be no regen, if it's cirrus, and no cumulus."

"Benar-benar cuaca yang cerah," dia menambahkan.

"Merci, monsieur," Azrael tersenyum pada Yuhgo yang menunjukkan ruangannya.

"Come around if you want to!" Azrael memasuki ruangannya.

*Deskripsi ruangannya sama GM aja ya*

Yuhgo kembali terdiam dan berjalan pelan menuju kursinya setelah dia menutup pintu penghubung ruangannya dan ruangan Azrael. Ruangan Azrael adalah ruangan yang dulunya dipakai oleh 'dia', dan Yuhgo tak pernah membiarkan orang lain masuk, kecuali dirinya. Entah kenapa, sekarang dia sendiri yang memberikan ruangan itu untuk Azrael.

"Bingung dengan perasaan sendiri... Betapa bodohnya..." bisik Yuhgo sambil mengacak-acak rambutnya

Yuhgo terdiam sebentar, lalu dia pun mengambil beberapa map, dan mulai mengerjakan tugasnya. Dia hanya berharap, kedua orang baru itu setidaknya bisa menjadi 'pengisi' hari-harinya yang membosankan

"Geez," Azrael meletakkan Mapnya di atas meja, "Ruangan yang Feminin sekali ya." dia meletakkan map-nya di atas meja dan memandang ke luar jendela, lalu ke ruangannya lagi, "Ya sudah deh, kubiarkan saja."

Dia lalu menuju ruangan kecil di sebelahnya.. ada sebuah ranjang single dan meja kecil di sebelahnya. Lalu ada pintu menuju kamar mandi yang dilengkap shower dan wastafel.


"Kurombak sedikit nanti. Kamarnya terlalu Feminin."

Yuhgo mengerjakan dokumen-dokumen yang ada di hadapannya dalam diam, sampai seseorang masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dan langsung duduk di kursi di depan meja kerja Yuhgo.

"My, My... Even you're the heir of Larks, you still work hard, eh?" kata orang itu

"Himejima MASAO, i dont think you have a bussiness here" kata Yuhgo tanpa menoleh dari pekerjaannya

"Oh, Pretending to be cool, but the anger inside is burning you... Great, Great..." kata Himejima sambil bertepuk tangan

"I didnt need your appreciation" kata Yuhgo

"Oh, my... I DO have bussiness here, I come here, to bring you this" kata Himejima sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong jasnya, dan menaruhnya tepat diatas dokumen yang sedang dikerjakan Yuhgo

"What is it?" tanya Yuhgo yang terganggu dan membuka kotak itu

Yuhgo hanya melirik isinya, dan dia beralih ke interkom yang ada di dinding di sebelah kanan mejanya

"Monsiur Remiel? Can you come to my room? Immediately. Thanks" kata Yuhgo yang kemudian duduk kembali di kursinya dan menatap Himejima dengan pandangan menghina

"Oh, my, padahal lagi seru-serunya..." pikir Remiel setelah mendengar suara atasannya via interkom. Dia menaruh bolpen yang sedang dipegangnya. Lalu berjalan keluar ruangannya, dan menuju ruangan atasannya.

"Remiel disini," ucap Remiel sopan ketika sampai.
"Any order, Herr?"

"Monsiur Remiel, dan my dear Azrael, mission for you two" kata Yuhgo sambil mengangkat kotak yang diberikan Himejima padanya

"Kuharap kalian memberiku kabar baik ketika kalian pulang"

"Err.... baiklah." Azrael menerima kertas misi tersebut dan membacanya, "Kuusahakan berhasil."

"Aku pergi dulu..."

"hALO!"
maximilien memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu dan *sedikit*
membantingnya
"apa ada orang di sini?"
"apa benar ini tempat organisasi itu?"

Yuhgo menatap pada anak yang baru saja masuk itu. Yuhgo jelas kaget dengan sikap anak itu, karena dia terbiasa dengan sikap orang-orang yang selalu mengetuk sebelum masuk dan tidak pernah membanting pintu.

"Maaf, bisa kutahu siapa namamu, dan codenamemu?" tanya Yuhgo dengan suara resmi "Dan lagi, ini ruanganku. Kalau kau ingin berteriak seperti itu, lakukanlah di barrack, tempat semua prajurit berisik itu tidur"

Himejima yang masih ada disitu hanya terkekeh-kekeh melihat ulah anak kecil itu, dan menghampirinya.

"Kau baik-baiklah sama dia. Dia ini atasanmu, begitu juga aku. Tapi yahhh... kurasa kau bisa berlaku seperti tadi itu kepadaku, tapi tidak pada tuan muda ini. Ok?!" kata Himejima sambil mengelus-elus kepala anak itu, dan keluar dari ruangan Yuhgo

"Namaku? harusnya kau tau. Begitu juga dengan codename ku. Orang itu bilang kau itu pemimmpin organisasi ini kan? jadi... yah kupikir pasti kau sudah tau siapa aku dan identitasku ini" ujarnya sambil menurunkan tangn yang ada di atas keplanya itu
"karena aku masih baru dan baru bergabung di sini, jadi beritau petunjuk untukku"
"ya?" sambil mengarah kepada kursi yang ada di dekat situ dan duduk*kakinya naik ke atas meja**anak nakal! Lol*